34 research outputs found

    Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas VII

    Get PDF
    Dengan buku siswa ini diharapkan siswa memiliki kompetensi dalam mendengar, membaca, menulis, menyajikan secara lisan, memiliki pengetahuan yang memadai tentang penggunaan bahasa Indonesia secara efektif pada ragam sastra maupun nonsastra. Lebih penting dari itu, dengan mempelajari Buku Siswa Bahasa Indonesia generasi Indonesia memiliki minat baca dan minat menulis yang tinggi. Cara penyajian buku secara induktif dan berbasis tugas. Buku Siswa membelajarkan siswa untuk bisa menemukan dan belajar berpikir tingkat tinggi. Kecerdasan spiritual, kecerdasan emosional, nasionalisme, dan kecerdasan sosial ditumbuhkan secara tidak langsung melalui kegiatan-kegiatan kreatif pada Buku Siswa Bahasa ini. Siswa berlatih menyongsong dunia literasi dengan penumbuhan minat baca melalui jurnal membaca yang dirancang terintegrasi dalam pembelajaran. Pada tiap bab Buku Siswa ini terdapat bagian-bagian yang mencakup (a) pengantar berisi fenomena komunikasi terkait dengan jenis teks yang dipelajari, (b) pemodelan teks diikuti kotak info untuk meningkatkan pengetahuan tentang ciri umum teks, (c) membaca/ menyimak intensif untuk melatih keterampilan reseptif sesuai teks yang dipelajari, (d) menelaah struktur dan bahasa teks untuk menajamkan penemuan prinsip-prinsip penciptaan teks dan latihan terbimbing menghasilkan bagian-bagian teks sebagai bekal mencipta teks secara mandiri, dan (e) latihan mencipta atau menyajikan teks secara kreatif dan kontekstual dalam berbagai bentuk baik lisan/ tertulis. Gurumu akan membimbing dan mendampingi dengan penuh semangat. Berproseslah dengan penuh ketekunan dan kegairahan

    Bahasa Indonesia: buku guru SMP/MTs Kelas VII

    Get PDF
    Buku Guru ini hadir sebagai panduan penting dalam melaksanakan pembelajaran Bahasa Indonesia untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Buku Guru berisi petunjuk umum dan petunjuk khusus membelajarkan Bahasa Indonesia dengan media Buku Siswa. Petunjuk umum berisi penjelasan karakteristik pembelajaran Bahasa Indonesia, karakteristik organisasi kompetensi dasar pembelajaran Bahasa Indonesia, karakteristik penilaian autentik dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Petunjuk khusus pada tiap bab berisi contoh pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia dengan media buku siswa. Pada setiap bab terdapat contoh indikator, contoh materi, contoh tema yang bisa digunakan sebagai bahan pengembangan materi, contoh pengalokasian waktu pada stiap bab, contoh langkah pelaksanaan kegiatan pembelajaran, dan contoh rubrik penilaian autentik. Karena bersifat contoh, guru sangat diharapkan untuk bisa memvariasikan dan menyesuaikan isi Buku Guru dengan konteks daerah, konteks waktu, konteks budaya lokal, dan konteks karakteristik sekolah. Penilaian pengetahuan belum banyak diberikan pada Buku Guru dan guru diharapkan dapat menyusun penilaian pengetahuan yang sesuai. Buku Guru ini penting dibaca oleh guru yang akan membelajarkan Bahasa Indonesia, terutama kelas VII. Buku Guru ini berfungsi memandu guru dalam menggunakan Buku Siswa untuk mencapai hasil secara maksimal. Pemahaman Buku Guru dan Buku Siswa secara terintegrasi merupakan sebuah keharusan untuk mencapai hasil secara gemilang. Materi dalam buku siswa dan perencanaan pembelajaran dalam Buku Guru hanyalah contoh dan sangat terbuka untuk divariasikan sesuai konteks

    Buku guru Bahasa Indonesia SMP/Mts Kelas VII

    Get PDF
    Buku Guru ini hadir sebagai panduan penting dalam melaksanakan pembelajaran Bahasa Indonesia untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Buku Guru berisi petunjuk umum dan petunjuk khusus membelajarkan Bahasa Indonesia dengan media Buku Siswa. Petunjuk umum berisi penjelasan karakteristik pembelajaran Bahasa Indonesia, karakteristik organisasi kompetensi dasar pembelajaran Bahasa Indonesia, karakteristik penilaian autentik dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Petunjuk khusus pada tiap bab berisi contoh pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia dengan media buku siswa. Pada setiap bab terdapat contoh indikator, contoh materi, contoh tema yang bisa digunakan sebagai bahan pengembangan materi, contoh pengalokasian waktu pada stiap bab, contoh langkah pelaksanaan kegiatan pembelajaran, dan contoh rubrik penilaian autentik. Karena bersifat contoh, guru sangat diharapkan untuk bisa memvariasikan dan menyesuaikan isi Buku Guru dengan konteks daerah, konteks waktu, konteks budaya lokal, dan konteks karakteristik sekolah. Penilaian pengetahuan belum banyak diberikan pada Buku Guru dan guru diharapkan dapat menyusun penilaian pengetahuan yang sesuai. Buku Guru ini penting dibaca oleh guru yang akan membelajarkan Bahasa Indonesia, terutama kelas VII. Buku Guru ini berfungsi memandu guru dalam menggunakan Buku Siswa untuk mencapai hasil secara maksimal. Pemahaman Buku Guru dan Buku Siswa secara terintegrasi merupakan sebuah keharusan untuk mencapai hasil secara gemilang. Materi dalam buku siswa dan perencanaan pembelajaran dalam Buku Guru hanyalah contoh dan sangat terbuka untuk divariasikan sesuai konteks

    Hubungan Sosiodemografi Orang Tua dengan Sikap Remaja Tentang Kesehatan Reproduksi Remaja

    Get PDF
    Sosiodemografi orang tua memiliki peranan yang cukup besar dalam membentuk sikap anak remaja, salah satunya sikap anak remaja tentang kesehatan reproduksi remaja (KRR). Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan sosiodemografi orang tua terhad sikap remaja tentang KRR. Rancangan penelitian cross sectional. Pengumpulan data dilakukan melalui pengisian instrumen quisioner. Data dianalisa menggunakan Chi Squere. Penelitian dilakukan tahun 2017 di SMPN dan SMAN wilayah Kabupaten Bandung. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SMP dan SMA yang digunakan sebagai lokasi penelitian sejumlah 12.000. Sample berjumlah 668 siswa menggunakan rumus Slovin. Tehnik pengambilan sample dengan stratified random sampling. Hasil penelitian diperoleh bahwa Variabel sikap berhubungan dengan pekerjaan orang tua (p=0,000),  pendidikan orang tua (p=0,000), dan pendapatan keluarga (p=0,000). Kesimpulan: sosiodemografi orang tua memiliki hubungan dengan sikap pada anak remaja.  Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, disarankan agar orang tua dapat menjalankan perannya sebagai pengendali sikap anak remaja dalam mendukung perilaku anak remaja terhadap kesehatan reproduksi remaja. &nbsp

    Leisure Boredom dan Religiusitas: Pengaruhnya terhadap Kecenderungan Adiksi Internet

    Get PDF
    The internet is an unavoidable necessity. There are positive and negative impacts of internet. One of the negative impacts is addiction. Reasons for someone become addicted to the internet including leisure boredom and religiosity. This study aims to determine whether leisure boredom and religiosity have an influence on the internet addiction in students of UIN Sunan Gunung Djati Bandung. The research method used a quantitative causality design which is analyzed using multiple regression. The study was conducted on 265 students recruited using the accidental sampling method. The measurement uses three scales, the Leisure Boredom Scale, The Centrality of Religiosity Scale, then the Internet Addiction Test. The results showed that leisure boredom and religiosity had significant influence on internet addiction. Influence given is 5.3%. This finding indicates that leisure boredom and religiosity affect someone to become internet addicted by 5.3%, Meanwhile, 94.7% of other factors that influence addiction to the internet may still need further research

    Efektivitas Iradiasi terhadap Penurunan Limfosit T pada Komponen Sel Darah Merah Pekat

    Full text link
    Pemberian transfusi darah merupakan salah satu tindakan medis untuk penyelamatan nyawa (life saving)dan penyembuhan penyakit, tetapi di sisi lain tindakan ini juga memiliki risiko atau komplikasi. Salahsatu komplikasi yang dikenal adalah Transfusion-Associated Graft-vs-Host Disease (TAGVHD) yangmenyebabkan berproliferasinya limfosit T yang kemudian akan diikuti oleh proses engraft (tertanam)di dalam tubuh resipien khususnya yang berada dalam kondisi imunokompeten seperti pasien kankeratau dengan penyakit autoimun. Saat ini, satu€“satunya metode yang dapat diterima untuk mencegahkomplikasi tersebut adalah dengan melakukan iradiasi darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuidosis iradiasi dan waktu penyinaran yang tepat untuk menurunkan jumlah CD 3+ dan CD 4+ sebagaipenyebab terjadinya TAGVHD. Hasil penelitian dapat dijadikan rekomendasi untuk prosedur iradiasiterhadap komponen sel darah merah pekat yang akan diberikan pada pasien-pasien imunokompetendi RS Kanker Dharmais Jakarta. Penelitian ini menggunakan disain penelitian eksperimental denganpemeriksaan time series yang dilakukan terhadap 54 kantong komponen sel darah merah pekat denganumur simpan tidak lebih dari satu hari. Pengujian dilakukan terhadap jumlah CD 3+ dan CD 4+ dalamtiga dosis dengan tiga serial waktu berbeda. Terjadi penurunan secara bermakna jumlah CD 3+ denganpenyinaran dosis 3000 cGy dan CD 4+ dengan penyinaran dosis 2500 dan 3000 cGy pada komponen seldarah merah pekat yang dilakukan iradiasi pada waktu penyinaran 3 jam dan 5 jam. Dosis penyinaran2500 cGy dan setelah 5 jam penyinaran memberikan penurunan viabilitas CD 3+.Kata Kunci: iradiasi, Transfusion-Associated Graft-vs-Host Disease (TAGVHD), CD 3+, CD 4+ AbstractBlood transfusion is a medical treatment for life-saving and cure the disease. On the other hand thesetreatment also have risks or complications, one of which is known as Transfusion-Associated Graftvs-Host Disease (TAGVHD) that may cause proliferation T lymphocytes and follow by a processengraft (embedded) in the recipient€™s body at a state of immunocompetent. This condition is commonlyexperienced by patients with impaired immunological systems such as cancer patients or autoimmunediseases. Currently, one - the only acceptable method to prevent such complications by way of bloodirradiation. The aim of the study is to determine the irradiation dose and exposure time in reducingthe amount of CD 3+ and CD 4+ which is the cause of the TAGVHD. The results of this study will be arecommendation for action to the irradiation of packed red cell that will be given in immunocompetentpatients in Jakarta Dharmais Cancer Hospital. This study used an experimental research design timeseries with the examination conducted on 54 bags of packed red cell with the storage time was nolonger than one day. The experiments were conducted on the number of CD 3+ and CD 4+ in three doseswith three different time series. We found the significant decline in the number of CD 3+with 3000 cGyirradiation dose and CD 4+ with 2500 dan 3000 cGy irradiation doses in packed red cell irradiation at 3 to5 hours of irradiation time. The 2500 cGy irradiation doses for 5 hours decreased the viability of CD 3+.Keywords: irradiation, Transfusion-Associated Graft-vs-Host Disease (TAGVHD), CD 3+, CD 4

    Strategi Penguatan Kapasitas Kelompok Tani Hutan Rakyat di Kabupaten Situbondo

    Full text link

    Campus Setting as Living Labs: Lessons from IPB University, Bogor, Indonesia

    Get PDF
    IPB University in Bogor, Indonesia, has developed its campuses as living laboratories for education, research, community outreach, innovation, and business. The university's infrastructure under the living lab concept, such as forestlands, farmlands, wetlands, teaching factories, and business units, offer real-life opportunities for students and staff to create greater impacts to societies from their academic activities. This paper presents the lessons learned from IPB's campus setting as a living lab, focusing on how students and stakeholders can learn from the existing infrastructure and facilities, how research can benefit from a natural setting, and how the campus can serve as a model for sustainable living. Implementing living lab concept faces challenges as other new initiatives, particularly on the aspects of effective interdisciplinary works, formalizing the community of practices in which pool of experts are organized and knowledge management system is developed. In conclusion, in the era of emancipated learning implementation in Indonesia, IPB University's campus setting could provide a platform for facilitating activities related to science-practices/policy interface
    corecore